sejarah pendirian museum telekomunikasi
Pada tahun 1986 saat Gedung Kantor Pusat PERUMTEL di Jl. Japati Bandung Sedang dibangun, muncul ide untuk meletakkan barang-barang dokumentasi telekomunikasi di Lantai Dasar Gedung tersebut untuk dipamerkan.
Ide ini kemudian berkembang karena Para Pimpinan PERUMTEL saat itu menghendaki agar barang-barang tersebut (yang sebagian besar berupa perangkat telekomunikasi ”Tempo doeloe” dapat dinikmati oleh masyarakat perkembangan teknologi telekomunikasi, sehingga muncullah keinginan untuk membuat sebuah museum yang lebih representatif.
Tahun 1987
Dibentuk tim untuk mengkaji banding permuseuman ke USA, Jepang dan beberapa negara Eropa lainnya. Tim kemudian membuat proposal pembangunan museum lengkap dengan bangunan, diorama, model berskala, theater, audio visual, maket dan visualisasi grafis yang menggambarkan pertelekomunikasian di Indonesia.
Tanggal 23 April 1988
Ibu Tien Soeharto selaku Ketua BP3 TMII menyetujui desain Museum Telekomunikasi dan mengharapkan kepada Pimpinan DEPARPOSTEL untuk menindak-lanjuti pembangunnya di TMII.
Tanggal 25 Juli 1988
MENpaRPOSTEL Soesilo Soedarman melalui Surat Keputusan Menteri Nomor : KM49/KP403/MPPT-88 menunjuk Ir. Willy Moenandir sebagai Kepala Proyek Pembangunan Museum Telekomunikasi.
Tanggal 16 Februari 1989
Kontrak dengan Konsultan Perencana PT ASTRON Polaris Engineering dan PT Adwitya Alembana untuk merencanakan filosofi dan detail Materi Peraga.
Tanggal 11 Agustus 1989
Penandatanganan kontrak pembangunan fisik gedung dengan PT Citra Janesia Persada.
Tanggal 27 September 1989
Peletakan batu pertama tanda dimulainya Pembangunan fisik Gedung Museum Telekomunikasi oleh MENPARPOSTEL Soesilo Soedarman.
Tanggal 20 April 1991
Peresmian Gedung Museum Telekomunikasi oleh Presiden RI Bpk. Soeharto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar